Asbanda: Sinergi BPD dan Pemda Jadi Lokomotif Ekonomi Daerah
Asbanda: Sinergi BPD dan Pemda Jadi Lokomotif Ekonomi Daerah
Keterangan Gambar : Sekretaris Jenderal Asosiasi Bank Daerah (ASBANDA) Achmad Syamsudin dalam acara The Asianpost Regional Champion Forum 2025 “Masa Depan BUMD di Tangan Kepala Daerah Baru”, di Jakarta, Jumat, 16 Mei 2025. (Tangkapan layar YouTube infobanktv: M. Ibrahim)
Jakarta – Sekretaris Jenderal Asosiasi Bank Daerah (ASBANDA) Achmad Syamsudin menekankan sinergi positif antara bank pembangunan daerah (BPD) dengan pemerintah daerah (pemda).
“Bank milik pemerintah daerah yang merupakan lokomotif pertumbuhan ekonomi dan keuangan daerah harus tetap bersinergi dengan pemerintah daerah,” ujarnya, dalam acara The Asianpost Regional Champion Forum 2025 “Masa Depan BUMD di Tangan Kepala Daerah Baru”, di Jakarta, Jumat, 16 Mei 2025.
Ia mengatakan, bukan tanpa alasan sinergi antara BPD dan pemda harus terus terjalin dengan erat. Pasalnya, kepala daerah secara otomatis menjadi pemegang saham BPD dan BPR milik pemerintah daerah.
“BPD/BPR harus tetap bersinergi dengan pemerintah daerah melalui peningkatan peranannya dalam membangun dan menjaga stabilitas ekonomi di daerah,” jelasnya.
Sejalan dengan sinergi itu, BPD memegang peranan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan upaya mewujudkan sisi keuangan yang stabil, kuat, dan berintegritas.
Pendirian BPD tak lain untuk mendorong pembangunan di daerah. BPD diarahkan untuk menopang pembangunan infrastruktur, UMKM, pertanian, perdagangan, dan kegiatan ekonomi lainnya dalam rangka pembangunan daerah.
“Itulah benar-benar tugas-tugas pokok daripada BPD,” jelasnya.
Kinerja BPD
Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga menyinggung kinerja BPD seluruh Indonesia yang menunjukkan tren pertumbuhan impersif.
Hal ini terlihat dari berbagai indikator yang berhasil digunakan oleh BPD seluruh Indonesia yang ditunjukkan dengan peningkatan di beberapa pos keuangan.
Per Desember 2024, total aset BPD di Indonesia mencapai Rp1.021,88 triliun secara tahunan (YoY), naik 3,70 persen secara YoY pada tahun sebelumnya Rp985,41 triliun.
Pada periode yang sama, Dana Pihak Ketiga (DPK) BPD mencapai Rp752,68 triliun, naik 3,06 persen YoY dari periode sama tahun sebelumnya, yakni Rp730,33 triliun.
Dari sisi intermediasi, BPD berhasil menyalurkan kredit mencapai Rp658,60 triliun, naik 6,49 persen YoY, dari tahun sebelumnya Rp618,45 triliun. (*)