BI Guyur Likuiditas Bank Rp 4 T dalam Sebulan, KLM Tembus Rp 376 T

Keterangan Gambar : Foto: Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan, Bulan Juli 2025 dengan Cakupan Triwulanan. (Youtube BI)
Bank Indonesia (BI) masih gencar mengguyur likuiditas di perbankan Indonesia melalui kebijakan insentif likuiditas makroprudensial atau KLM.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, total penyaluran insentif KL hingga pekan pertama Juli 2025 mencapai Rp 376 triliun, lebih tinggi dari catatan pada Juni 2025 yang sebesar Rp 372 triliun.
"Hingga minggu pertama Juli 2025 insentif KLM mencapai Rp 376 triliun," papar Perry saat konferensi pers hasil rapat dewan gubernur (RDG) BI, Rabu (16/7/2025).
Baca Lainnya :
- Asbanda dan Bank Papua Umumkan Pemenang Undian Tabungan Simpeda 2025
- Bank BPD DIY Belum Rencanakan untuk IPO Dalam Waktu Dekat, Ini Alasannya
- Bank DKI Umumkan Call Name Baru Jadi Bank Jakarta
- Perkuat Tata Kelola dan Struktur Pengawasan Bank Kalsel, Gubernur Muhidin Lantik 4 Dewan Komisaris B
- Bank Jatim Dukung Misi Dagang Jawa Timur di NTB
Perry mengatakan, total penyaluran KLM ini di antaranya tersalur untuk kelompok Bank BUMN senilai Rp 167,1 triliun, Bank Umum Swasta Nasional Rp 166,7 triliun, Bank Pembangunan Daerah Rp 36,8 triliun, dan kantor cabang Bank Asing Rp 5,8 triliun.
"Secara sektoral insentif tersebut disalurkan kepada sektor-sektor prioritas yaitu pertanian, real estat, perumahan rakyat, konstruksi, perdagangan, dan manufaktur, transportasi, pariwisata, pergudangan, ekonomi kreatif, UMKM, ultra mikro, dan hijau," ucap Perry.
Perry memastikan ke depan kebijakan KLM akan terus diperkuat untuk mendorong pertumbuhan kredit pembiayaan perbankan melalui optimaslisai insentif bagi sektor yang berkontribusi tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
"Serta selaras dengan program-program Asta Cita pemerintah," ujar Perry (CNBC Indonesia)