Hingga Juni 2025, Aset UUS Bank Nagari Sudah Tembus Rp6,41 Triliun

Keterangan Gambar : Dirut Bank Nagari Gusti Candra - Foto Istimewa
Bank Nagari terus berupaya meningkatkan penetrasi pasar syariah di Sumatera Barat, meskipun dihadapkan pada tantangan rendahnya literasi dan inklusi keuangan masyarakat. Hal ini dilakukan melalui penguatan Unit Usaha Syariah (UUS) dengan target pertumbuhan aset, pembiayaan, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga akhir tahun 2025.
Direktur Utama Bank Nagari, Gusti Candra, menjelaskan bahwa UUS Bank Nagari mencatatkan kinerja positif pada semester I/2025 dengan aset sebesar Rp6,41 triliun. Pembiayaan yang telah dikucurkan mencapai Rp4,52 triliun dan DPK yang berhasil dihimpun senilai Rp4,87 triliun. “Kita menargetkan pada tahun ini aset bisa mencapai Rp7,17 triliun, pembiayaan menjadi Rp5,04 triliun dan DPK menjadi Rp5,58 triliun,” ujarnya saat diwawancarai di padang, Jumat (27/6/2025).
Gusti merinci, aset UUS bank Nagari pada Semester I/2025 tumbuh dari Desember 2024 sebesar Rp305,89 miliar atau 5,01 persen secara year-to-date (ytd). pembiayaan tumbuh Rp477,87 miliar atau 11,83 persen secara ytd dan Dana Pihak Ketiga tumbuh sebesar Rp132,29 miliar atau 2,79 persen secara ytd.Untuk mencapai target tersebut, berbagai upaya telah dan akan dilakukan.
Baca Lainnya :
- Bank Jakarta Resmi Jadi Sponsor Persija
- Semakin Dekat dengan Stakeholder, Kantor Pusat Bank Banten efektif berkantor di ibu kota Provinsi Banten
- Direksi dan Komisaris Bank Jatim (BJTM) Kompak Tambah Kepemilikan Saham, Ini Tujuannya
- Kolaborasi Bank Jateng dan PDAM se-Jawa Tengah untuk Mendorong Pembiayaan Infrastruktur Air Minum di Jawa Tengah
- SBR014 Resmi Dibuka, bank bjb Ajak Masyarakat Berinvestasi Untuk Hidup Lebih Terencana
“Diantaranya apabila hasil assesment dinilai layak direncanakan penguatan dan penambahan Layanan kantor Fungsional Syariah di KC Konvensional khususnya di luar Provinsi Sumatera barat,” jelasnya.
Beberapa kantor cabang yang menjadi fokus adalah Kantor Cabang Pekanbaru, Kantor Cabang Pembantu panam, Kantor Cabang Jakarta, Kantor Cabang Pembantu Matraman, Kantor Cabang Pembantu Tanah Abang, dan Kantor Cabang Bandung. Bank Nagari juga berupaya meningkatkan keunikan dan diversifikasi produk serta layanan syariah sesuai kebutuhan nasabah.
“Kemudian Capacity Building kepada karyawan dalam meningkatkan kompetensi perbankan syariah,” kata Gusti yang telah memulai karirnya sejak tahun 1997.
Literasi dan edukasi syariah juga akan lebih masif dan berkelanjutan dilakukan kepada ekosistem syariah yang telah ada, termasuk kelompok masyarakat yang potensial untuk mengakses produk syariah. Penguatan kerjasama keuangan berbasis mitra dengan lembaga pemerintahan dan swasta, program-program promosi pemasaran syariah, serta penguatan digitalisasi keuangan syariah juga menjadi strategi utama.
Penguatan digitalisasi keuangan syariah untuk memberikan kemudahan dan manfaat kepada masyarakat/nasabah, Bank Nagari juga akan menggarap secara intensif pasar pelajar, guru, dan orang tua di sekolah dan perguruan tinggi islam.
“Upaya lainnya adalah menggarap secara intensif pasar pelajar, guru dan orang tua di sekolah dan perguruan tinggi islam,” ungkap lulusan Magister Manajemen Universitas Andalas itu.
selain itu, bank Nagari juga akan memperluas jangkauan literasi dan pemasaran tabungan haji reguler, tabungan haji khusus, tabungan haji muda, dan tabungan pasca pengambilan porsi haji. Saat ini, jaringan pelayanan UUS Bank Nagari terdiri dari 5 Kantor Cabang Syariah (KCS),9 Kantor Capem Syariah (KCPS),115 Kantor Fungsional Syariah (KFS),dan 19 ATM Syariah.
Gusti mengakui bahwa masih terdapat beberapa kendala dalam meningkatkan penetrasi syariah, terutama karena rendahnya indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat di Sumatera Barat.
“Dengan nilai masing-masing 40,78 persen dan 76,88 persen berdasarkan sumber SNLIK OJK 2022, Buku Roadmap Penguatan BPD Periode 2024-2027,” terangnya. Hal ini juga sesuai dengan Buku Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah Indonesia (RP3SI) 2023-2027, yaitu literasi keuangan syariah dan inklusi keuangan syariah secara Nasional dan Sumatera Barat dengan nilai masing-masing sebesar sekitar 9 persen dan 12,12 persen.
Meskipun demikian,Gusti tetap optimis dengan prospek pembiayaan syariah ke depannya. Selain itu, peralihan rekening gaji Aparatur sipil Negara (ASN) Kabupaten Agam dari konvensional menjadi syariah pada 21 Juni 2025 juga menjadi faktor pendukung, yang akan diikuti oleh beberapa kabupaten/kota lainnya. Bank Nagari juga akan menyediakan layanan keuangan terpadu untuk ekosistem syariah, seperti untuk ekosistem masjid, musala, sekolah, pesantren, perguruan tinggi islam, rumah sakit dan klinik islam, ekosistem halal, haji dan umrah, serta ZISWAF. (Bank Nagari)