Kredit Nganggur Rp2.372 Triliun, Rasio Paling Besar Ada di Bank Asing

By Administrator 22 Sep 2025, 05:29:22 WIB Nasional
Kredit Nganggur Rp2.372 Triliun, Rasio Paling Besar Ada di Bank Asing

Keterangan Gambar : Ilustrasi suku bunga perbankan./ Dok. Freepik.


Bank Indonesia (BI) melaporkan fasilitas pinjaman yang belum dicairkan di bank masih cukup besar. Nilai undisbursed loan pada Agustus 2025 mencapai Rp2.372,11 triliun atau 22,71% dari plafon kredit yang tersedia.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkap bahwa sikap menunggu pelaku usaha (wait and see), suku bunga kredit yang masih tinggi, dan lebih besarnya pemanfaatan dana internal untuk pembiayaan usaha menjadi faktor melambatnya kredit perbankan.

"Rasio undisbursed loan terbesar terutama pada sektor Industri, Pertambangan, Jasa Dunia Usaha, dan Perdagangan, dengan jenis kredit modal kerja," ujarnya dalam konferensi pers hasil RDG September 2025 pada Rabu (17/9/2025). 

Baca Lainnya :

Pada saat yang sama, Perry juga menyebutkan kredit perbankan pada Agustus 2025 belum kuat, meskipun meningkat dari Juli 2025 sebesar 7,03% YoY menjadi 7,56% YoY pada Agustus 2025.

Berdasarkan Asesmen Penawaran dan Permintaan Kredit Perbankan BI, rasio undisbursed loan terhadap plafon yang masih tinggi terutama di kelompok bank asing (kantor cabang bank asing/KCBA) dan pada jenis kredit modal kerja (KMK). Jika dirinci, pada Agustus 2025 rasio undisbursed loan terhadap plafon untuk kelompok bank asing mencapai 61,17%. Urutan kedua yaitu kelompok bank umum swasta nasional (BUSN) sebesar 30,92%.

Lalu, kelompok bank BUMN dengan rasio kredit nganggur 11,54% dibandingkan dengan plafon pinjaman dan rasio terkecil dicatatkan oleh kelompok bank pembangunan daerah (BPD) sebesar 3,42%. 

Besaran rasio undisbursed loan masing-masing kelompok bank itu tidak banyak berubah dibandingkan akhir tahun lalu atau per Desember 2024. Rasio undisbursed loan untuk BPD, BUMN, BUSN, dan KCBA pada Desember 2024 masing-masing sebesar 3,89%; 11,26%; 30,59%, dan 61,07%.


Sementara itu, Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence (IEI) Sunarsip mengungkapkan kredit nganggur di perbankan cenderung mengalami peningkatan sejak 2022, seiring kondisi usaha yang belum sepenuhnya pulih pasca pandemi dan bunga kredit yang relatif masih tinggi. 

Secara tahunan, katanya, fasilitas kredit yang belum ditarik debitur di bank milik negara mencatatkan pertumbuhan tertinggi di antara kelompok bank lainnya per Juni 2025.

“Bank BUMN mencatatkan pertumbuhan undisbursed loan tertinggi, yaitu sebesar 20,90% YoY per Juni 2025,” kata Sunarsip dalam laporannya, dikutip Kamis (18/9/2025). Menurut kelompok bank, pertumbuhan undisbursed loan di kantor cabang bank asing tercatat tumbuh 8,52% YoY, bank umum tumbuh 7,07%, dan bank swasta naik 3,67% YoY. Sebaliknya, Bank Pembangunan Daerah (BPD) mencatat penurunan undisbursed loan hingga 26,64% YoY pada Juni 2025.

Sunarsip mengatakan, tingginya nilai undisbursed loan ini di antaranya dipicu oleh lingkungan usaha yang masih lemah pasca krisis pandemi serta suku bunga kredit yang masih relatif tinggi. “Tingginya nilai undisbursed loan antara lain dipengaruhi oleh lingkungan usaha yang masih lemah pasca krisis pandemi serta masih relatif tingginya suku bunga kredit,” ungkapnya.


Sumber: Bisnis.com




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment