Laba Bank Jatim naik 30,6%, target Jadi BPD No.1 di Indonesia

Keterangan Gambar : Foto: Istimewa
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) atau Bank Jatim melaporkan kinerja sepanjang triwulan II 2025.
Dalam public expose daring pada Kamis (11/9), Direktur Kepatuhan BJTM, Umi Rodiyah, menegaskan perseroan bertekad menjadi “BPD No. 1 di Indonesia”.
Ia menyampaikan, di sisa 2025 Bank Jatim akan fokus pada tiga sasaran utama, yakni peningkatan kualitas aset dan liabilitas, pendalaman ekosistem digital, serta peningkatan skala bisnis.
Baca Lainnya :
- Jasa pembuatan website Mhd Arjunanta
- OJK Dorong BPD Jadi Lokomotif Ekonomi Daerah
- Penyertaan Modal ke Bank BPD DIY Upaya Pertahankan UMKM
- Kinerja Moncer! Bank NTT Perpanjang Masa Jabatan Plt Dirut, Yohanis Landu Kembali Pimpin Hingga 2026
- Pemerintah Pusat Bersama Bank Daerah Perkuat Industri Padat Karya
“Penyaluran kredit disalurkan secara prudent dan selektif, memiliki profil risiko yang terukur dan prospek yang baik, serta peningkatan dana pihak ketiga yang berkelanjutan,” ujar Umi.
Direktur Bisnis Menengah, Korporasi & Jaringan Bank Jatim, Arif Suhirman, menambahkan bahwa perseroan berhasil membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp811 miliar, naik 30,64% secara tahunan.
Sementara total aset mencapai Rp118,15 triliun, tumbuh 16,71% year-on-year. Secara individu, BJTM mencatatkan aset Rp101,75 triliun, tumbuh 0,51%, dengan laba bersih Rp703 miliar atau naik 13,26% secara tahunan.
Hingga triwulan II 2025, penyaluran kredit individu BJTM tumbuh 15,91%. Portofolio kredit konsumtif tercatat Rp35,79 triliun atau naik 12,75%, sedangkan kredit produktif mencapai Rp31,51 triliun atau naik 19,71%. Menurut Arif, capaian ini ditopang oleh segmentasi account officer, optimalisasi tenaga kerja, dan monitoring berkala.
Selain memperluas jaringan konvensional, BJTM juga mengandalkan platform digital JConnect dan layanan Agen Jatim yang kini berjumlah 14.008 agen.
“Tidak hanya memperbesar jumlah nasabah, Bank Jatim juga akan terus meningkatkan jumlah transaksi lewat berbagai macam promo untuk produk dan layanan,” tegas Arif.
Di luar aspek bisnis, Bank Jatim melanjutkan komitmen keberlanjutan. Pada 2024, penyaluran kredit ramah lingkungan mencapai Rp5,65 triliun. Perseroan juga menyalurkan program CSR di bidang pendidikan, kesehatan, budaya, dan sosial.
“Kami memiliki komitmen untuk turut serta dalam menjaga lingkungan hidup melalui berbagai kegiatan pelestarian lingkungan hidup yang nilainya selalu meningkat setiap tahunnya,” tutup Arif.